Laman

Senin, 14 Mei 2012

General Manager & Dragon Knight [Tuhan Peluk Aku, Aku Butuh Pelukan]




Aku begitu mencintainya, meski dia tak mencintaiku. Sudah ku ungkapkan rasaku tapi dia hanya diam. Sebuah penolakan diam. Tapi itu membuatku tak menyerah begitu saja. Aku... mencoba menjadi pria yang dia inginkan. Tapi sejauh yang ku tau, dia tak peduli.

Aku berpikir, kenapa dia tak merespon sama sekali? Tentu, karena dia tak suka padaku. Setiap kali aku bertemu dengannya tatapan matanya seperti ingin membunuhku. Apa salahku?


Tak pernah usai pertanyaan itu di pikiranku. Lalu, aku meminta maaf padanya. Tapi diapun seolah tak peduli. Walaupun dia bilang sudah memaafkan. Terlihat sekali dia telah berubah.


Aku begitu bodoh, ku pikir saat itu akulah laki-laki yang paling dekat dengannya dan tau tentang dirinya. Tapi aku salah. Benar-benar salah. Aku bukanlah laki-laki yang dekat dengannya, masih banyak laki-laki lain yang lebih dekat dengannya. Dan aku pun sebenarnya tak tau apapun tentangnya, hidupnya. Hanya goresan-goresan luka yang terpancar dari matanya. Betapa sedihnya yang dia rasakan saat itu.


Ya, bodohnya aku. Tetap terus mengejarnya, mencintainya. Tak henti memikirkannya. Banyak waktu yang ku khayalkan untuknya. Semua sia-sia dan tak berguna. Penolakan tanpa kata-kata itu membuatku berpikir hanya soal waktu. Aku masih menunggunya.


Tapi dia telah bersama yang lain. Ah, entah apa yang harus ku rasakan. Aku sendiri bingung. Aku tau ini akan terjadi dan tetap memikirkannya, mencintainya. Meski ku tau dia tak memiliki cinta untuk membalas karena hatinya sudah bersama yang lain. Tapi, setidaknya, anggaplah aku disini. Sadarilah bahwa aku mencintaimu. Aku tak peduli meski kau bersama yang lain. Aku hanya ingin kau menganggapku ada.


Yah, kau menganggapku ada sekarang di hidupmu. Tapi sebagai serangga yang mengganggu hidupmu yang harus di basmi. Sebenarnya kau kenapa? Setiap kali ku tanya yang kau rasakan padaku, kau hanya menjawab biasa saja.


Semakin banyak hari yang dilalui, kita semakin jauh. Sekarang setiap kali bertemu, kita saling membuang muka. Ku akui aku begitu kesal padamu. Dan melihat dari sisiku, ku pikir kau merasakan hal yang sama.


Pada masa lampau, aku tak mengakui perasaan ini. Dan bahkan membenci perasaan ini. Tapi aku tak bisa membendungnya lagi saat itu. Hingga beginilah akhirnya.

Akhir yang tak pernah ku duga. Tapi mulai sekarang aku jujur pada diriku. Bahwa aku mencintaimu. Jadi, tolong hargai aku ini. Aku tau kau bersama yang lain. Tapi aku tak begitu mengharap cintamu dan dirimu. Hanya sekelumit sapaan saja, itu cukup untukku. Tapi kau sudah tak melakukan itu lagi. Kau bahkan tak melihatku sama sekali. Kau hanya melihatnya. Melihat kekasihmu.


Sekarang aku hanya lembaran kosong. Tak ada yang ingin mengisi hati ini. Semakin sering ku isi, maka semakin kosong. Tak ada tempat untuk berbagi. Always alone. Always have been and always will be.


Saat di kesendirian, hanya Tuhan yang melihatku. Di guyuran air hujan ini, ku tatap Tuhan. Apakah Engkau mengerti yang ku rasakan?

Ya, Aku mengerti


Sekarang, apa yang harus ku lakukan?

Tak ada


Apa yang Engkau maksud Ya Rabb? Aku tak mengerti

Teruslah berjalan, Aku akan membimbingmu. Aku tak akan meninggalkanmu. Aku akan selalu ada untukmu. Akulah Tuhanmu. Yang menciptakanmu. Always have been and always will be.

Aku tersenyum. Tak ku sangka, kenapa aku bisa lupa. Terimakasih Ya Allah atas peluk kasih sayang-Mu. TanpaMu takkan mampu ku lewati semua rasa "SAKIT" ini.


Sekarang, aku berjalan bersama-Nya mengarungi derasnya ombak dan badai hidup ini. Selama bersama-Nya, tak takut hadapi apapun. Hanya satu yang ku takutkan. Aku takut aku tak lagi mencintai-Nya. Tergoda oleh indahnya makhluk ciptaan-Nya. Sungguh, yang selama ini selalu ada untukku hanya Dia. Dia yang slalu memelukku di keterpurukan dan gelapnya hidup ini. Yang slalu menolongku melewati badai. Yang slalu menggenggam erat tanganku melewati kerasnya hidup ini. Benar-benar tak ada yang melainkan Dia.


Terimakasih, Ya Allah. Engkau membuat hidupku jauh lebih berarti. Terasa sekali hidupku ini hanya untuk-Mu.

Terimakasih juga untuk setiap orang yang ada di hidupku. Tanpa semua yang kalian lakukan. Aku takkan seperti ini.


^_^


Terimakasih


["Secondhand Serenade - Stranger" music plays]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar