Laman

Kamis, 12 April 2012

Bulan Bintang



                Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Awan. Kerajaan itu makmur dan sejahtera. Sampai suatu hari kerajaan itu diserang oleh kerajaan lain dari luar pulau. Karena serangan yang tiba-tiba. Kerajaan awan pun kalah. Dan sebelum kerajaan itu diambil alih, Sang Raja berkata pada tiga orang anaknya.
            “pergilah, selamatkan diri kalian. Bawalah harta dan bekal secukupnya.” Ucap sang raja
Setelah mereka siap untuk pergi,Raja berwasiat kepada 3 anaknya,
            “jangan berhenti hingga perahu ini berhenti dengan sendirinya. Jika telah berhenti, disanalah berarti kalian memulai hidup baru.”
            Berangkatlah 3 orang anak raja itu. Yaitu, pangeran matahari, pangeran bintang dan putri bulan. Setelah cukup lama, akhirnya perahu mereka berhenti karena menabrak batu cadas. Sesuai dengan wasiat ayahandanya, mereka memulai hidup baru disana. Kaka tertua, pangeran matahari, setiap hari bersemedi atau bertapa di atas batu cadas. Pangeran bintang suka berburu di hutan. Dan putri bulan menenun. Setiap harinya mereka sibuk dengan aktifitas masing-masing.
            Sampai suatu hari, ketika pangeran bintang sedang berburu. Ia tak sengaja melihat putri raja sedang mandi. Melihat kecantikannya, pangeran bintang jatuh cinta dan ingin meminangnya. Tapi melihat kondisinya sekarang apa boleh buat. Sekarang ia hanya rakyat biasa. Tapi rasa pangeran bintang tak terbendung lagi. Karena itu, dia pergi bertapa untuk meminta kepada Yang Maha Kuasa.
            Setelah 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum. Tiba-tibadatanglah seorang kakek. Kakek itu memberikan kain hitam dan berkata,
            “jika pangeran ingin menikahinya, maka jadikanlah kain ini sebagai mas kawinnya. Biarkan dia menyentuhnya. Dengan begitu dia akan cinta mati pada pangeran.”
Mendengar hal tersebut pangeran bintang senang sekali karena bertapanya membawa hasil. Tapi ada syarat yang harus dipenuhi. Kain tersebut harus dijemur 7 hari apapun yang terjadi. Dijemurlah kain tersebut. Celakanya ia pangeran bintang lupa member tahu kakak dan adiknya.
            Pada hari keenam, terjadi hujan lebat. Spontan saja putrid bulan mengangkat kain tersebut. Tak lama kemudian, putri bulan jatuh cinta pada kakaknya sendiri. Begitu juga sebaliknya, pangeran bintang melihat putri bulan seperti wanita yang dia idam-idamkan. Singkat cerita, mereka menjalin hubungan layaknya kekasih. Kakak tertua, pangeran matahari merasakan ketidakberesan pada kedua adiknya. Karena itu dia membuat sebuah rencana. Hanya satu cara memisahkan mereka. Yaitu, membunuh salah satu dari mereka.
            Kemudian, suatu hari diajaklah pangeran bintang menjala di sungai bersama pangeran matahari. Ketika pangeran bintang sedang asiknya menjala, pangeran matahari menikamnya dari belakang dengan keris. Anehnya, keris itu tidak menusuk dan patah menjadi dua. Pangeran bintang kaget dan berkata,
            “kakak, kenapa kau ingin membunuhnku? Apa salahku?”
            “kamu jatuh cinta pada adikmu sendiri. Itu tidak boleh.” Ucap pangeran matahari yang terjatuh karena kaget dan gemetar.
Pangeran bintang sadar, semua karena kain hitam itu.
            “kakak, bila ingin membunuhku, tusuklah aku di perut bagian kiri dengan kerisku.” Ucap pangeran bintang.
Untuk menutupi aib terpaksa pangeran matahari membunuh pangeran bintang.
            Ketika itu, putri bulan sedang mencuci pakaian. Melihat kekasihnya mati, sambil menangis langsung saja putri bulan lompat dan menggapainya. Namun malang, ia terbawa arus dan kepalanya terbentur batu. Meninggalah kedua kekasih tersebut. Air tejun di ujung sungai menjadi kuburan cinta terlarang mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar