Laman

Rabu, 16 Mei 2012

Konsep Dasar Remaja


1.      Definisi remaja
Menurut WHO 2006 batasan usia remaja adalah 12 – 24 tahun. Sedangkan dari segiprogram pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Depkes adalah mereka yang berusia 10 – 19 tahun dan belum kawin. Menurut WHO remaja adalah :
a.       Individu berkembang dari saat pertama kali dia menunjukan tanda – tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai pematangan seksualnya
b.      Individu mengalami pengembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa.
2.      Karakteristik remaja
Menurut Hurlock (1996 : 206) ciri – ciri remaja yaitu :
a.       Masa remaja sebagai periode yang sangat penting
Kendatipun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting, namun kadar pentingnya berbeda – beda. Pada periode remaja, akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetaplah penting, ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada pula akibat psikologisnya. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada masa awal remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan pengaruh yang sangat besar untuk masa depannya.
b.      Masa remaja sebagai metode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih – lebih sebuah peralihan dari suatu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang akan dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan merupakan orang dewasa. Status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberikan waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup baru yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang sesuai bagi dirinya.
c.       Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ada 5 perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu :
1)      Meninggikan emosi
Perubahan emosi terjadi lebih cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa awal periode akhir – akhir masa remaja
2)      Perubahan utuh
Di sini mulai tampak perbedaan antara pria dan wanita akibat perubahan fisik yang terjadi, misalremaja wanita mulai tumbuh payudara, mulai terlihat timbunan lemak di pinggulnya
3)      Minat dan peran yang diharapkannya
Bagi remaja muda masalah baru yang timbul nampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah sampai ia sendiri menyelesaikannya munurut kepuasannya
4)      Perubahan nilai – nilai
Apa yang pada masa kanak – kanak dianggap penting sekarang setelah hampir dewasa dianggap tidak penting lagi. Sekaranga mereka mengerti bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas
5)      Sikap ambivalan terhadap setiap perubahan
Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan tetapi mereka sering takut bertanggungjawab akan apa akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk mengatasi tanggung jawab tersebut.
d.      Masa remaja sebagai usia bemasalah
Setiap periode mempunyai masalah sendiri – sendiri, namun masalah remaja sering jadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki – laki maupun perempuan karena tidak mampu mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaianya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka
e.       Masa remaja sebagai masa ingin tahu
Rasa ingin tahu ini lebih membahayakan, karena seringkali melibatkan beberapa hal yang tidak vital dan mendasar (seperti : apakah tuhan itu ada, bagaimana karakteristik remaja lain yaitu kebutuhan akan kemandirian yang mendorong kearah tindakan untuk membuktikan rasa keingintahuannya. Rasa ingin tahu dan kebutuhan akan kemandirian tersebut mendorong remaja kearah kematangan. Akan tetapi jika rasa ingin tahu ini tidak dijaga, dalambatasan tertentu yang tidak dapat dikuasainya akan membawanya kepada pengetahuan yang sebenarnya secara emosional belum siap diterima remaja. Oleh sebab itu, remaja membutuhkan bimbingan orang yang lebih dewasa dalam member batasan tentang sejauh mana ia boleh “mencoba” dan dampak (resiko dan manfaat) dari hassil “percobaan” tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar